cerpen

KAMANA KAU,MASA DEPAN???

Tik tik tik, suara hujan turun membasahi bumi. Turun melalui atap rumahku. Di sore yang dingin, aku menatap keluar menyaksikan dengan jelas bagaiman sang kholik membagikan rezekinya kepada umatnya. Mataku terus memandang dengan pandangan kosong keluar. Tah apa yang kupikirkan saat itu. Hanya dingin yang kurasakan. Tiba-tiba,
Tok tok tok.... suara pintu rumahku. Aku langsung terkejut. Hati bertanya,siapa yang bertamu hujan-hujan seperti ini. Aku langsung beranjak dari dudukku. Kuhampiri pintu rumahku dengan cepat. Kreeek,,,,. Kubuka pintu. Betapa terkejutnya aku. Ternyata orang yang datang adalah teman lamaku. Temanku saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku langsung mempersilahkanya masuk.
“kamu dari mana? Hujan-hujanan seperti ini” seraya memberikan handuk kepadanya.
“aku tadi dari tempat nenekku, tapi ban motorku pecah. Aku kebingungan mencari tempat berteduh. Aku ingat-ingat, punya teman di daerah sini. Yah,,, aku langsung teringat sama kamu. “sambil mengelap rambutnya yang basah.
“oya,tunggu sebentar ya”
“mau kemana,?”
“aku kebelakang sebentar”
Tidak begitu lama aku datang dengan segelas teh hangat
“maaf ya tidak ada apa-apa, hanya segelas teh hangat saja, untuk menghangatkan badan, ayo diminun”.
“aduh jadi ngerepotin nih”
Gak kok, aku malah seneng,ternyata kamu masih inget sama aku”
“tentu aku masih inget, dulukan kita tukang brantem, n saling ledek, y kan?”
Aku hanya tersenyum.
“oya bagaimana kemu dengan si dewi?”
Dewi adalah teman satu sekolah kami, namun kami beda kelas. Saat itu aku A2, sedangkan dewi A4.
Dengan menundukkan muka, ia menjawab.
“oh..apa,dewi? Aku udah gak sama dia lagi kok”
“loh kenapa? Bukannya kalian berdua itu cocok banget?”
“ya sudah gak cocok lagi aja”
Oya terus kamu skarang kulyah? Or kerja?”
“aku sekarang kuliah di UNILA, tapi lagi libur, kamu sendiri?
“aku sekarang kerja. Mau kuliah gak ada biaya”
“emang kamu gak nyoba cari beasiswa gitu?, padahal menurut aku kamu itu kompetan”
“Walaupun kompeten, kalo gak ada modal, yah sama saja”
“Tapi aku yakin kamu bisa!!”
Ya, tapi itu semua udah terlambat”
“gak ada kata terlambat, kamu gak boleh omong kaya gitu”
“ya semuanya aku serahin aja sama Allah”
“ya walaupun kamu nyerahin semuanya sama Allah, kalo kamu gak ada usaha, gak kan mungkin terjadi kan?, kamu tenang aj,aku bakal Bantu kamu deh. Ntar aku cari info tentang beasiswa di tempat aku kuliah”
“aku gak mau ngerepotin orang lain”
“gak, aku gak merasa kamu repotkan, aku senang bisa Bantu kamu.jangan pernah menolak niat baik orang lho.”
“bukannya aku menolak niat baik orang, tapi aku merasa gak enak aja”
“udah, pokoknya sekarang, kamu gak usah kaya gitu lagi, aku tulus Bantu kamu,oke”
“tahnks, ya. Ternyata masih ada teman yang peduli ama aku”
“itu dah jadi kewajiban seorang teman untuk saling Bantu, ntar kalo ada info aku telpon kamu ya”
“oh iya”

Saking asyik mengobrol, hujan redapun tak kami sadari.

“duh kayaknya dah gak ujan lagi”
“ya udh reda”
“oya kalo gitu aku pulang dulu ya”
“ntar aku kabar-kabarin lagi,Ya. Oya terima ksih atas jamuannya”
“ya sama-sama. Aku juga terima kasih kamu masih inget sama aku”

Temanku keluar dari rumahku. Aku terus melihtnya sampai Ia hilang dari penglihatanku.
Ham... ternyata masih ada orang yang peduli sama masa depanku. Masa depan yang ku anggap sudah lenyap ketika aku mendapat surat pelulusan dari kepala sekolah ketika duduk dibangku Sma. Tapi apakah masa depan yang cerah masih ada di depan sana untuk aku. Ataukah sudah di tutup?

Sejujurnya aku ingin sekali melanjutkan sekolah ku kejenjang yang lebih tinggi lagi seperti kuliah. Tapi dengan kondisi ekonomi keluargaku yang serba pas-pasan, aku berfikir apa aku bisa? Itulah yang membuat aku memutuskan untuk bekerja setelah lulus SMA. Ternyata dengan aku bekerja pun, aku belum bisa memberikan apa-apa untuk orang tuaku. Dengan gaji yang hanya cukup tuk ongkos dan jajan. Ya Allah, apa dia adalah malaikat yang kau kirimkan tuk aku. Untuk membantu aku menggapai masa depanku yang telah aku rindukan selama ini.

Ia langsung masuk ke dalam rumah, dan me7nutup pintu rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "penghianatan seorang sahabat"